4 Zat Kosmetik yang Harus Dihindari
Ibu Hamil
BabyologistBabyologist
01 Feb 2019, 15:00 WIB
Produk kecantikan
Seperti yang anda ketahui bahwa ketika hamil segala sesuatu mesti serba hati-hati, termasuk pemakaian kosmetik. (iStockphoto)
Liputan6.com, Jakarta Ketika hamil,
sebagian
perempuan ada yang mengembangkan kelaziman berbeda, laksana jadi lebih rajin berhias atau justeru justru tak mau bersolek sama sekali. Untuk bumil yang jadi senang berhias tentu mesti selektif memilih kosmetik. Simak empiris Mommy Editha Aldillasari dari
Babyologist seputar
pemakaian kosmetikketika
hamil.
Sebagai seorang wanita, pasti Moms sering tidak dapat dipisahkan dengan daily skin care
routine
supaya tetap
menciptakan kulit wajah bersih dan sehat. Demikian pula dengan pemakaian make up yang bisa memaksimalkan penampilan kita, bahkan
menjadi komponen
mesti yang
mesti dipakai oleh
beberapa wanita. Tapi bagaimana andai saat ini Moms sedang hamil? Seperti yang anda ketahui bahwa ketika hamil segala sesuatumesti serba hati-hati. Mulai dari makanan
dan minuman yang
anda konsumsi, kebiasaan-kebiasaan yang pantang untuk dilaksanakan oleh ibu hamil, sampai dalam urusan perawatan kecantikan.
Zat Kosmetik yang Berbahaya untuk Ibu Hamil
Terkait dengan perawatan kecantikan, inilah terdapat sejumlah komponen yang memangmesti Moms hindari, diantaranya:
1. Retinoid
Zat yang pun mempunyai nama lain laksana retinoic acid, retinyl palmitate,
retinaldehyde ini adalahkomponen yang terdapat dalam obat jerawat. Di Indonesia
sendirikelompok
retinoid ini terdapat dalam format adapalene, isotretinoin, retinol, dan
tretinoin. Komponen retinoid mempunyai efek yang paling tidak baik terhadap janin,yakni efek teratogenik. Efek teratogenik
ini adalahefek yang dapat mengakibatkan kecacatan pada janin yang dikandung.
2. Beta Hydroxy Acid (BHA)
Salah satu komponen yang familiar pada BHA ialah asam salisilat atau salicyl acid.
Komponen ini
seringkali ada pada pemakai kosmetik dengan tipe kulit berminyak sebab mempunyai efek yang mempunyai sifat mengeringkan. Penggunaan asam
salisilat yang berlebih selanjutnya pun dapat mengakibatkan kelainan pada janin yang dikandung.
3. Hydroquinone
Komponen ini adalahkomponen yang bermanfaat dalam penyembuhan hiperpigmentasi atau bercak hitam
pada kulit. Obat ini sendiri selanjutnya masuk ke dalam kelompok C oleh US Food and Drugs
Administration yang menandakan bahwa bisa jadi berisiko untuk janin yang dikandung.
4. Kortikosteroid
Sama halnya dengan hydroquinone, kortikosteroid ini pun tergolong ke dalam kelompok C oleh US Food and
Drugs Administration (FDA), yakni ditemukan adanya kelainan janin atau
efek samping teratogenik pada studi yang menggunakan hewan dan belum terdapat studi terkontrol
pada manusia.
0 komentar
Posting Komentar